Umi dan Ayah
wanita itu,
tidak pernah menyesal,
menanggung kesakitan yang amat,
demi satu nyawa dalam kandungannya
lelaki itu,
tidak pernah berhenti,
mencari sesuap nasi,
tanpa mengenal penat lelah
wanita itu,
tidak pernah sekali,
membiarkan aku berasa sendirian,
menghadapi hari-hari sukar di jalanku
lelaki itu,
tidak pernah lupa,
memberi kata-kat semangat,
agar aku terus pandang ke hadapan
mereka,
tidak pernah mengungkit,
segala yang mereka curahkan,
juga tidak pernah meminta,
apa-apa balasan
mereka,
tidak pernah tidak,
mengenalkan diriki pada,
Allah Yang Maha Satu,
Tuhan sekalian alam
mereka,
tidak pernah tidak,
mendoakan kehidupan aku,
agar sentiasa bahagia dan dirahmati,
agar aku tidak akan melupakan mereka
mereka,
tidak pernah tidak,
cuba memenuhi segala-galanya,
dari keperluan hinggalah ke kehendak,
yang meronta-ronta dari mulutku
mereka,
tidak pernah ada,
galang-gantinya di dunia dan akhirat,
merekalah satu-satunya,
UMI dan AYAH:)
Comments
Post a Comment