insan bernama Kekasih
kekasih itu,
setiap katanya beralun lembut,
setiap perbuatannya penuh santun,
bahkan hidupnya cukup menyentuh jiwa
kekasih itu,
seringkali melafazkan cintanya,
seringkali mendoakan cintanya,
tetapi,mengapa begitu sukar untuk menyambutnya?
kekasih itu,
hidupnya memberi cahaya di waktu gelap,
hidupnya membuka jalan di waktu sukar,
namun,aku sering alpa akan nasihatnya
kekasih itu,
kini ku mengerti akan cintamu,
kini ku hargai segala yang kau curahkan,
kini ku berazam untuk mencintaimu jua
kekasih itu,
akan ku cuba mengikuti jalanmu,
dan akan ku cuba sedaya upayaku
agar aku dapat lihat dirimu tersenyum,
di hari kita ditemukan
kekasih itu,
walau diriku tidak layak
bersampingan di sisimu,
doaku itu tidak akan terputus
kekasih itu,
Muhammad bin Abdullah
Comments
Post a Comment